Jumat, 06 Mei 2016

Enterprise Resources Planning (ERP) dalam Modernisasi Sistem Perusahaan

Sejarah perniagaan memperlihatkan bahwa era abad 19 merupakan abad dimana revolusi niaga berlangsung cepat dan dinamis seiring kemajuan teknologi. Mulai dari jual beli dengan sistem barter, atau tukar menukar sesama barang yang dibutuhkan pada saat itu. Kemudian orang mulai berfikir bahwa barter tidak memiliki parameter nilai yang baku dimana satu barang yang ditukarkan mungkin tidak senilai dengan barang yang diterima, hanya karena alasan "kebutuhan" dan "urgenitas" nilai barang itu menjadi tinggi. Dari dasar ini maka orang lalu menciptakan koin emas, perak, perunggu dan sebagainya. Prinsip nilai baku sudah dapat dipenuhi dari sistem setelah barter ini, akan tetapi muncul lagi permasalahan, bahwasanya kepraktisan dalam membawa maupun penyimpanan menjadi alasan terciptanya uang. Begitulah sekilas tentang sistem jual beli dari masa ke masa.

Dalam masa sekarang, suatu perusahaan adalah tempat usaha niaga dengan berbagai kompleksitasnya mulai dari inventori/persediaan, gudang, factory/pabrik, sampai dengan penjualan, dimana antara bagian satu dan lainnya harus saling menyatu dan juga saling memberi keuntungan dengan catatan peraturan perusahaan ditegakkan dengan baik. Tujuannya adalah memperoleh laba dan mengembangkan nilai aset perusahaan yang ujung-ujungnya juga meningkatkan nilai saham perusahaan

Dalam mengelola suatu perusahaan, selain kemampuan kepemimpinan dari owner atau manager juga dibutuhkan pembukuan yang rapi, terorganisir dan terstruktur, sehingga tiap detail kegiatan perusahaan dapat ter-record/terekam dengan baik yang diharapkan akan memudahkan manajemen dalam memperoleh informasi data yang akurat dan tentunya sangat penting dalam rangka pengambilan keputusan . Pembukuan secara manual bisa saja meng-cover hal-hal tersebut dalam tiap detailnya tetapi harap diingat bahwa kebutuhan SDM (karyawan) yang juga akan membengkak karena diperlukan petugas administratif khusu untuk tiap detail yang diinginkan manajemen, itu belum termasuk risiko human error pada karyawan yang bersangkutan dan juga dari penggunaan sarana konvensional seperti kertas/buku yang pasti mudah rusak, hilang dll, yang pada intinya akan memperbesar risiko kehilangan data pada perusahaan. 

Pada masa sekarang dimana efisiensi menjadi hal yang harus selalu diprioritaskan, tentu saja peristiwa kehilangan data menjadi persoalan yang sangat menghambat operasional perusahaan terlebih untuk jajaran manajemen. Untuk beberapa perusahaan dalam skala kecil-menengah, tiap-tiap bagian masih memiliki laporan data yang belum terorganisir dan terstandarisasi, untuk format laporan misalnya, bagian pembelian akan menyajikan data Akumulasi Purchase Order dan Delivery Order dalam satu bulan, sedangkan bagian gudang menyajikan mutasi barang masuk dan barang keluar dalam rentang mingguan, dalam hal ini tentu manager akan cukup kesulitan untuk menyatukan dan melakukan validasi data untuk kepentingan negosiasi tempo pembayaran dengan supplier sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Belajar dari pengalaman di atas, standarisasi dan integrasi pelaporan mutlak diperlukan jika perusahaan ingin terus selangkah di depan.

Dari ulasan di atas sudah diketahui bahwa kompleksitas perusahaan adalah tantangan nyata yang harus diambil oleh para pimpinan/manajemen suatu perusahaan, dan dari sinilah ERP mulai dikembangkan. ERP merupakan sistem informasi perencanaan dan pengelolaan segala sumber daya di dalam suatu perusahaan yang terkomputerisasi serta terintegrasi. ERP sendiri adalah perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi semua aliran informasi manajemen perusahaan seperti Financial Resources Management (manajemen keuangan), Human Resources Management (manajemen sumber daya manusia), Customer Relationship Management (manajemen pelanggan), Supply Chain Management (manajemen rantai pasok/logistik), dan Manufacturing Resources Planning (perencanaan manufaktur & produksi). Bisa dibilang ERP adalah "induk" dari semua manajemen sumber daya dimana semuanya berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan sistem ERP, para pelaku usaha seperti masuk ke babak baru sistem manajemen, seluruh informasi data perusahaan dari yang global hingga pada tingkat detail terkecil dapat disajikan di depan layar dengan tingkat keakuratan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Saat ini, para raksasa pengembang ERP komersil sebagai contoh; SAP, Oracle, Microsoft semakin berlomba untuk membuat product ERP yang lebih..dan lebih lagi..
Di sisi lain dunia juga dimanjakan dengan hadirnya Opensource ERP yang tidak berbayar alias gratis dari Openbravo, Adempiere, Idempiere, Odoo dll. Para pengembang Opensource ERP ini tetap mendapat keuntungan dari layanan implementasi dan versi enterprise yang mereka kembangkan.

Nah, dengan perkembangan dunia usaha dan aplikasi ERP yang sangat cepat ini, pilihan ada pada masing-masing pribadi akankah kita terus memacu diri dengan belajar lebih, atau membiarkan lingkungan berkembang lebih cepat dari kita.

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar