Jumat, 27 Mei 2016

Gudang di atas Lemari

Pembaca mungkin sedikit bingung dengan judul di atas ya.. Gudang kok di atas lemari? maksudnya bagaimana? Tapi sebelum saya menjabarkan maksudnya, saya ingin memperkenalkan diri saya pada para reader setelah beberapa kali menulis artikel di blog ini.

Nama saya Nelita Enggasari. Saya memiliki beberapa nama panggilan; di keluarga saya biasa dipanggil Lita, di kalangan teman kebanyakan memanggil Nelit dan Neli (tanpa "t"), pun ada pula yang memanggil Sari. Disamping itu ada panggilan - panggilan unofficial seperti Babon, si-Lit, dan sebagainya yang sebenarnya cukup kurang enak didengar (tapi yasudahlah..). Usia saya saat ini di tahun 2016 akan menginjak 28 tahun. Status saya adalah Alhamdulillah (maaf ya para Jones hehe) sudah menikah dengan penulis blog ini juga (namanya bisa diliat di artikel sebelumnya :p). Saat ini saya baru (saya katakan baru karena saya tidak tahu rencana Tuhan di masa depan hihi..) memiliki 2 orang putri yang lucu dan cantik serta lebih mirip ayahnya. Yang pertama bernama Librasoka Guarna Tradelva (4.5 tahun) dan si baby, Q Eltezya Arecta Vizlena Zima yang baru berumur 2 bulan belum ada. Saat ini, main job saya adalah fulltime & breastfeeding Mom alias ibu rumah tangga yang sedang menyusui. Job lainnya ya nulis ini blog. Sebelumnya saya pernah menjadi working mom beberapa tahun dan memutuskan resign karena alasan ingin memberikan perhatian penuh ke anak dan mengasuhnya sendiri. Akan tetapi dalam hati yang paling dalam saya ingin menjadi mom-preneur sambil menularkan ilmu - ilmu yang saya miliki kepada orang lain, istilahnya berniaga sambil mencari pahala (halah..). Oya, saya adalah lulusan Teknik Industri di Universitas paling tua dan sepertinya cukup terkenal - dan dikenal sebagai kampus yang masuknya susah, silakan ditebak sendiri - di Yogyakarta. Meskipun job - job yang pernah saya jalani kurang ada hubungannya dengan bidang studi kuliah saya dulu, tetapi semangat untuk mempelajari hal baru membuka cakrawala pengetahuan saya lebih luas dari ilmu yang pernah saya terima di perkuliahan.
Yah itulah sekilas tentang saya, jika ingin mengenal lebih dalam atau konsultasi bisa inbox di FB saya haha.

Kembali ke judul ya..begini ceritanya, saat ini saya masih tinggal di tengah kota Semarang yang panas dan banyak nyamuknya bersama mertua. Berhubung saya baru saja memiliki bayi, tentu saja barang - barang menjadi bertambah yang mengakibatkan saya harus memutar otak untuk mencari tempat meletakkan dan menata barang - barang yang sudah jarang digunakan. Well, mungkin para emak - emak lain mengerti dan mengalami hal yang sama seperti saya. Kebetulan sekali gudang rumah di tempat kami sudah sangat penuh oleh barang - barang nostalgia nan jadul milik mertua. Konsekuensinya sebagian barang - barang milik saya dan suami jadi tidak bisa di deportasi dari kamar menuju gudang belakang. Jika saya tata semua barang di lantai, faktanya akan sangat memakan tempat, dan hal ini membuat saya mendadak menjadi extreme-opportunist karena selalu mencari celah - celah yang bisa dijejali barang - barang, entah itu melanggar estetika tata letak, feng sui atau tidak hehe.. Ketika hopeless karena tidak ada lagi space kosong di bawah, jadilah mata ini tertuju pada atas lemari yang masih polos.. sayang sekali jika tidak dimanfaatkan untuk menaruh (lebih tepatnya menumpuk) sesuatu, lumayan lah lantai bisa lebih free. Dari sini lahirlah istilah "gudang di atas lemari". Dari mulai barang - barang besar seperti koper, tas, box bekas (yang antara isi dan kotaknya sudah tidak sesuai lagi tentu saja), dokumen, sampai barang kecil seperti jepit rambut dan peniti bertengger dengan manis di atas lemari pakaian.. Menurut saya hal ini sangat sesuai dengan prinsip efisiensi dan konsep 5R  (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin). Sama seperti idealnya bentuk tubuh, prinsip gudang di atas lemari mengikuti tren arsitektur masa kini dimana ruangan bukan lagi berkembang ke samping tapi ke atas..seperti sebuah jargon dari iklan susu xxx. Ya akan tetapi tetap saja gudang KW ini memiliki kelemahan seperti kurang sesuai dengan prinsip ke-ergonomis-an, secara kalau mau ambil barang harus naik kursi atau tangga hehe. Selain itu gudang di atas lemari tidak semua dapat diterapkan pada lemari, sekali lagi tergantung bahannya. Ya kebetulan saja lemari kami terbuat dari kayu jati dimana tinggi gudang di atasnya hampir sana dengan tinggi lemari itu sendiri hehe.. But at least saya tidak perlu susah - susah memindah barang ketika ingin membersihkan lantai. 

Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca yang memiliki keterbatasan luas rumah tetapi memiliki barang - barang besar yang sangat banyak. Akan tetapi, kembali ke prinsip kepemilikan barang, saya tetap menganjurkan pembaca untuk tidak memiliki barang - barang besar dengan jumlah yang banyak, optimalkan segalanya supaya tidak terjadi pemborosan, hibahkan kepada yang memerlukan jika sudah jarang terpakai agar ruangan kita tetap terkesan lega, bersih dan nyaman. Sekian.

Salam.

Rabu, 25 Mei 2016

Efek Samping Sukses

Sukses = Senang
Sukses = Sedikit Masalah
Sukses = Dihormati
Sukses = Keren
Sukses = Banyak Teman
Sukses = Dipuji

Itu semua yang saya tuliskan semoga mewakili pendapat anda yang sangat menginginkan kesuksesan. Amin.

Saya memang hanya bisa mengamini, tapi belum tentu alam semesta juga mau ikut mengamini ya..haha. Itulah yang akan sedikit saya sharing disini, bahwa dalam sebuah kesuksesan persamaan-persamaan diatas tidak semuanya berlaku, bahkan ada beberapa pengalaman orang dimana tidak satupun persamaan diatas berlaku. Loh, kok bisa ya?, tapi sayang sekali pertanyaan itu hanya bisa dijawab orang yang mengalaminya sendiri.hehe.

Kembali ke topik utamal dimana alam semesta belum tentu mau ikut mengamini persamaan yang saya tuliskan diatas terhadap orang "sukses" sehingga ada efek samping kesuksesan. Mengapa?

Yang pertama, 
Alam semesta mungkin kurang merestui,... Kita ambil contoh persamaan 1(satu), hukum sebab akibat alam semesta mungkin tidak mengenali kesuksesan sebagai sebab kesenangan, mengapa? karena perilaku orang sukses tidak terdeteksi alam semesta sebagai sebab yang akan mengakibatkan kesenangan, atau mungkin malah terdeteksi sebagai perilaku orang sombong atau malah sebagai orang boros yang mengakibatkan kesusahan...hehe.. semoga kita semua tidak begitu. Amin.

Yang kedua,
Kepuasan adalah parameter yang murni berasal dari diri kita sendiri, orang lain tak ada sangkut-pautnya. Sebaliknya, sukses adalah parameter turunan yang tercipta karena anggapan orang lain terhadap kita, jadi penilaian sukses atau tidaknya seseorang bukan dari diri sendiri melainkan dari manusia lain. Anda tidak berhak mengklaim anda sukses jika tak seorangpun mengatakan anda sukses. Jika memahami kalimat tersebut berarti anda juga memahami tidak semua orang yang anda anggap sukses juga menganggap dirinya sendiri sukses, bisa jadi mereka malah menganggap dirinya telah gagal. Ketidak sinkronan antara anggapan diri sendiri dan orang lain itu yang memicu banyaknya orang yang dianggap sukses oleh publik yang ternyata "gagal" dalam kehidupan pribadinya. Karena hal ini pulalah orang yang mengejar predikat sukses dari orang lain seakan tak mengenal kata puncak, kurang..kurang.. dan selalu kurang dalam mencari kesuksesan. Jadi saran saya, jangan cari kesuksesan, carilah kepuasan. Amin. :p

Yang ketiga,
Adanya efek samping dari kesuksesan yang jarang disadari oleh orang sukses. Pada umumnya (memang tidak terjadi pada setiap orang sukses), ketika kita berpredikat sukses, diikuti juga dengan revolusi kehidupan kita, dari sehari-hari naik motor sekarang kemana-mana naik mobil, dari rumah kecil di perkampungan sekarang tinggal di rumah mewah kompleks elit, dari nongkrong di angkringan tiap malam sekarang ketemu bos-bos perusahaan di cafe tiap malam. Nah, revolusi kehidupan itu memicu perubahan diri menuju arah yang "berbahaya", tak jarang sahabat-sahabat terdekat kita merasa kehilangan kita saat kita sudah berpredikat sukses, namun sejatinya kitalah yang kehilangan mereka, kita juga kehilangan motor butut kesayangan kita dimana saat itu kita rajin bangun pagi sekedar membersihkan businya yang sekarang tak pernah lagi kita lakukan karena mobil baru tak perlu setiap hari dibersihkan businya, kita juga kehilangan rumah kecil kita diperkampungan dimana saat itu ada kegiatan arisan rutin bulanan yang wajib diikuti dan sekarang di komleks elit tetangga-tetangga sangat individualistik dengan segala keegoisannya, kita juga kehilangan teman-teman nongkrong yang selalu siap mendengarkan keluh kesah kita dan meski sekarang teman kita berganti bos-bos perusahaan besar nan "berkualitas" ternyata ada penurunan kualitas hubungan pertemanan jika dibandingkan dengan kehidupan pra-sukses. Intinya kita berpotensi kehilangan lebih banyak hal dibandingkan mendapat hal baru ketika kita mendapat predikat sukses, apalagi bagi kita yang bernafsu mempertahankan predikat tersebut. Semoga ketika sukses, kita sadar akan hal-hal ini. Amin.

Saya kira cukup sekian sharing saya hari ini, semoga ada manfaatnya bagi para pembaca. Amin.

Salam.

Sisi Lain Microsoft Office (Part 2)

Jika part sebelumnya kita mengulik lebih dalam tentang Microsoft Office secara keseluruhan, maka pada part kali ini saya mengajak pembaca untuk menelaah apa sih hebatnya Microsoft Excel.

Sebagian besar dari kita yang sering mengerjakan laporan keuangan, membuat tabel dan grafik atau pekerjaan yang melibatkan banyak angka dan perhitungan tentu sangat mengenal salah satu software dalam paketan Microsoft Office ini. Software ini cukup diandalkan untuk membantu pekerjaan - pekerjaan seperti yang telah disebutkan sebelumnya dan ini memang fakta. Akan tetapi, jika kita mau menjelajah lebih dalam tools atau menu - menu di dalamnya,  bahwa terdapat banyak fitur lain yang lebih advance ketimbang hanya sekedar membuat tabel atau grafik dan perhitungan matematika dasar yang notabene-nya masih bisa dikerjakan secara manual.

Mungkin yang paling umum dan banyak kita ketahui adalah fungsi / rumus SUM (penjumlahan baris / kolom), COUNT (penjumlahan banyak data dalam baris / kolom), atau IF (pengkondisian). Itu baru sebagian, dan menurut pengalaman saya hanya digunakan untuk perumusan yang sederhana.

Dalam beberapa kasus perkantoran yang rumit, anda perlu membuat perumusan IF dengan 7 tingkat (untuk versi MS.Office 2007 maksimal hanya mendukung 7 tingkat) ataupun lebih dari 7 tingkat dengan menggunakan versi 2010 ke atas. Dan pada proses pembuatan formula tersebut tidak dapat dipungkiri itu sangat menuras tenaga dan waktu kita. Mungkin anda akan membutuhkan waktu berjam-jam, itu belum termasuk menguji coba formulanya apakah outputnya sudah sesuai yang diharapkan, nah setelah selesai dan di uji coba, baru kemudian akan terasa manfaatnya dimana anda tinggal melakukan input satu atau dua data dan excel akan menghitung outputnya secara otomatis sesua formula yang telah anda buat sebelumnya, dan tentu saja akan mempermudah pekejaan-pekerjaan anda di masa mendatang.

Dan para pembaca, tahukah bahwa MS. excel bisa membantu kita untuk membuat template form database seperti yang biasa dikerjakan dengan bantuan software pemrograman seperti Foxpro atau visual basic? Meskipun secara tampilan lebih sederhana, MS Excel mampu mengakomodasi hal tersebut.

Berdasar dari pengalaman saya, membuat database seperti sistem penggajian karyawan atau payroll tidaklah sesulit yang selama ini kita bayangkan. Hanya dengan penguasaan dari pengembangan rumus IF kita dapat membuat form yang nantinya dapat memudahkan perhitungan gaji dengan input data berdasarkan parameter - parameter yang sudah ditetapkan seperti komponen gaji pokok dan tunjangannya sesuai dengan golongan karyawan tersebut. Akan tetapi  tidak banyak rekan sesama kerja yang mengerti penerapan rumus - rumus excel seperti ini dan menyerahkan sepenuhnya pada software pemrograman yang lebih advance atau membeli program jadi. Itu baru satu contoh.

Bagi Anda yang hobi pemrograman, maka MS Excel mungkin bisa mengakomodasinya. Hal ini dikarenakan perusahaan Microsoft telah memasukkan  bahasa pemrograman berbasis Visual Basic (VBA) di dalamnya. dan hal ini terus diperbaharui seiring versi - versi terbaru MS Excel. Dengan demikian, kita cukup terbantu dengan adanya integrasi semacam ini dalam satu software whole package - setidaknya tidak perlu menginstalasikan software khusus Visual Basic :) -

Bagi Anda para mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi atau Anda yang bekerja dengan data yang sangat banyak pastilah mengenal program SPSS. Program penunjang statistik ini memang sangat populer dikarenakan tools - toolsnya yang sangat powerful. Lalu bagaimana dengan MS Excel sebagai software perkantoran? Jangan salah, MS Excel pun memiliki tools - tools dasar untuk statistik tingkat dasar hingga lanjut, seperti rumus statistika umum untuk menghitung standar deviasi suatu kumpulan data (STDEV), menghitung varian (VAR), mengetahui data terbanyak maupun rata - rata suatu range data (MODE & AVERAGE), itu belum termasuk tools-tools yang disembunyikan microsoft (maksudnya dalam kondisi instalasi standar tidak diaktifkan, tetapi dapat diaktifkan secara manual)

Lebih lanjut lagi MS Excel juga memiliki fungsi - fungsi statistik lanjutan misalnya menguji distribusi data dengan begitu banyak metode seperti Weibull test (WEIBULL.DIST), Z-test (Z.TEST), t - test (T.TEST). Demikian juga untuk mengetahui independensi data dengan Chi-Square test (CHISQ.TEST) dan koefisien korelasi antar data (CORREL), dan masih banyak fungsi - fungsi lain yang tidak dapat saya jabarkan satu per satu di blog ini.

Belum lagi bagi anda para engineer dan analis keuangan, MS Excel menyediakan fungsi - fungsi yang dapat mempermudah kerja Anda. Dari hal - hal yang sudah saya sebutkan di atas, Microsoft Excel tidak bisa diremehkan atau dipandang sebelah mata hanya karena image kebanyakan sekarang adalah "bikin tabel pake Excel". Tapi jika kita mau mempelajari, paradigma akan beralih menjadi "wah Excel ternyata bisa bantu buat sistem di perusahaan". Karena ada lebih dari 450 rumus atau fungsi yang bisa kita gali lebih dalam lagi di dalam MS Excel yang saya sendiri pun masih belajar untuk dapat mengaplikasikannya.

Sisi Lain Microsoft Office (Part 1)

Bagi para pengguna komputer di seluruh dunia, khususnya Indonesia di kalangan pekerja kantoran, mahasiswa/i, maupun pelajar, pastilah mengenal atau minimal pernah mendengar maupun menggunakan program yang bernama Microsoft Office, ya benar... Program yang sangat populer ini biasanya yang pertama "menempel" pada Operating System Windows, banyak juga yang menyebutnya MS.Office.

Microsoft Office adalah sebuah paket program yang ditujukan untuk membantu tugas-tugas perkantoran, saya sebut paket karena setiap versi dan edisi (nanti akan saya jelaskan lebih lanjut) yang kita beli berisi lebih dari 1 software. Yang paling basic adalah MS Word, MS Excel dan MS Powerpoint meskipun masih ada banyak lagi yang lainnya.

Sebagian besar dari kita beranggapan bahwa Microsoft Office adalah bentuk komputerisasi pekerjaan - pekerjaan kantoran seperti aktivitas menulis, membuat surat, membuat laporan yang melibatkan penggunaan tabel serta bahan presentasi. Ya itu semua benar dalam anggapan awam akan tetapi jika hanya digunakan untuk hal- hal yang telah disebutkan tersebut, bisa dikatakan bahwa kita telah menyia - nyiakan software yang per-lisensinya dihargai ratusan dolar ini.

Microsoft, raksasa korporasi IT dunia menciptakan Microsoft Office untuk lebih dari sekedar menyelesaikan pekerjaan kantor biasa, analogi gampangnya seperti ini, para programmer dan engineer Microsoft mendesain MS. Office untuk meng-cover seluruh kegiatan perkantoran Microsoft Corporation dari kantor pusat Amerika dan juga kantor cabang Microsoft di seluruh dunia, mereka melakukan riset problem dari kantor mereka sendiri ke seluruh dunia yang tentu saja skala kompleksitasnya sangat luar biasa dan software yang didesain untuk bisa mengatasi itu semua pastilah memiliki fungsi dan fitur yang hebat.

Nah, kalau sudah mencoba mengerti analogi sederhananya tiba waktunya untuk mengupas satu persatu "kehebatan" dari software ini, perlu anda ketahui bahwa ada banyak versi MS.Office yg masih digunakan sampai saat ini mulai dari versi 2003, 2007, 2010, 2013 serta yang paling baru versi 2016, setiap versi membawa dukungan untuk OS yang lebih baru, upgrade fitur dan juga kecepatan. Sedangkan setiap versinya menawarkan beberapa edisi (setiap edisi bisa berisi paket software yang berbeda, tentu saja juga kelengkapan fitur yang berbeda) misalnya MS.Office 2007 professional edition menawarkan paket fitur yang lebih rendah jika dibandingkan MS.Office 2007 enterprise edition dan sebagainya.

Meskipun, jika kita bicara dalam kancah bisnis, seiring perkembangan teknologi informasi yang pesat ini, telah banyak bisa kita temukan aplikasi - aplikasi serupa Microsoft Office. Bisa dibilang usabilitasnya cukup setara, dapat dijalankan di Operating System lainnya, dan berlisensi gratis seperti yang dikeluarkan oleh pesaing Microsoft, Google (Google docs) ataupun Kingsoft. Akan tetapi, hingga detik ini Microsoft office mampu 'merajai' singgasana kategori software pekerjaan kantor dan pengolah data. Sebagai pioner, perusahaan microsoft telah mampu menciptakan brand image Microsoft Office di segala kalangan - ya setidaknya di Indonesia - dari rumah, kantor, perusahaan, hingga sekolah sebagai software standar.

Di next part, saya akan coba mengajak pembaca untuk mengenal lebih dalam sisi lain dari salah satu bagian dari paket Microsoft Office yang paling powerful dan saya yakin, tidak semua dari kita bisa menguasai secara penuh menu - menunya yang sebenarnya amazing (jika kita mengerti penggunaannya). Pasti pikiran pembaca akan langsung tertuju pada satu nama, ya itulah Microsoft Excel :)


Salam.

Selasa, 17 Mei 2016

OpenERP - Odoo

Odoo atau yang dulu disebut OpenERP adalah salah satu dari sekian banyak software ERP (Enterprise Resource Planning) yang populer dan memiliki jutaan user di seluruh dunia. Saya pribadi mulai mengenal OpenERP pada tahun 2013 yang saat itu masih disebut OpenERP 7, sampai sekarang telah muncul odoo 10 dan odoo 11 yang sudah mengalami peningkatan signifikan di fitur dan kecepatan loading. Odoo adalah aplikasi yang bersifat Opensource, dan karena sifatnya Opensource siapapun berhak mendownload, menggunakan bahkan mengembangkan software/aplikasi ini secara gratis alias tidak berbayar (tentu saja khusus untuk versi community yang dikembangkan oleh komunitas odoo di seluruh dunia). Pihak pengembang Odoo mendapatkan keuntungan dari Versi Enterprise atau Versi Online dan layanan implementasi. Komunitas Odoo di Indonesia tergolong masih minim, karena itu bagi anda yang berada di Indonesia akan merasa cukup sulit untuk mendapatkan tutorial atau dokumentasi dalam bahasa Indonesia, akan tetapi dalam situs resmi di www.odoo.com  sebenarnya telah dijelaskan cukup lengkap mulai instalasi sampai custom modul dalam Odoo.

https://www.odoo.com/documentation/8.0 (untuk versi 8)
https://www.odoo.com/documentation/9.0 (untuk versi 9)
https://www.odoo.com/documentation/10.0 (untuk versi 10)
https://www.odoo.com/documentation/11.0 (untuk versi 11)

Bagi saya pribadi Odoo masih yang terbaik dibandingkan dengan ERP Opensource yang lain baik dalam segi fitur, kecepatan, maupun juga kemudahan. Satu aplikasi Odoo bisa berisi puluhan database perusahaan dengan karakter yang berbeda, jadi untuk mengelola grup bisnis yang terdiri dari beberapa perusahaan kita cukup melakukan instalasi Odoo sekali dan selanjutnya tinggal set-up database, bahkan juga dimungkinkan mengelola grup bisnis dalam satu database karena adanya fitur multi company. Ketika masih dalam tahap belajar dan kita membuat kesalahan pengaturan yang menyebabkan eror, kita tidak perlu melakukan instal ulang cukup menghapus database lama dan membuat database yang baru. Odoo adalah aplikasi ERP yang modular artinya terdiri dari beberapa modul secara terpisah tapi tetap dapat terintegrasi satu sama lain, beberapa modulnya antara lain modul Accounting, modul Marketing, modul Sales, modul Human Resource (HR), modul Payroll, modul Warehouse dan ratusan modul lain yang bisa kita pilih menyesuaikan dengan skala perusahaan serta karakter bisnis yang dijalankan. Modul satu dengan yang lain dimungkinkan untuk diinstal secara bersamaan atau berbeda waktu, misalnya untuk melakukan instalasi, set-up dan implementasi modul Accounting dibutuhkan waktu satu minggu, lalu pada minggu kedua baru dilakukan instalasi modul HR untuk dilakukan implementasi dst, jadi instalasi masing-masing modul bisa menyesuaikan dengan waktu implementasinya sehingga memudahkan manajemen menyusun target implementasi.

Beberapa Versi Odoo antara lain,

1. Odoo Online dan Odoo Enterprise :

Versi ini adalah Odoo versi komersil yang artinya anda harus membayar untuk menikmati berbagai keunggulan yang ditawarkan. Odoo versi ini memiliki fitur yang sangat lengkap dengan dukungan langsung dari pengembang odoo, pengguna dapat memilih modul-modul yang akan diinstall sesuai kebutuhannya. Tampilan utama softwarenya juga lebih user friendly dan terkesan nyaman digunakan, Odoo juga telah menanamkan dukungan barcode scanner dengan seluruh alur stok keluar masuk barang, selain itu adanya integrasi dengan Ebay, DHL, FedEx, Voip Asterisk dll yang semakin memudahkan pengguna Odoo dalam menjalankan bisnis ataupun mengelola perusahaannya.

Odoo versi ini sangat cocok digunakan oleh Perusahaan skala menengah-besar yang tidak mau repot menyewa tim programmer untuk membuat software sendiri maupun melakukan maintenance terhadap software yang mereka gunakan. Perbedaan Odoo Online dan Odoo Enterprise hanya pada jenis layanan dimana pada versi online, para pengguna menggunakan odoo secara online pada server resmi odoo yang tidak membutuhkan instalasi pada server pribadi, sedangkan pada versi enterprise para pengguna mendapatkan file installer dan kode aktivasi sehingga tetap harus menyediakan server pribadi untuk melakukan instalasi dan set-up aplikasi.



SS Odoo Enterprise

2. Odoo Community :

Versi ini adalah versi Opensource alias gratis, versi ini terus dikembangkan oleh komunitas Odoo di seluruh dunia. Versi ini tidak mendapat support langsung dari Pihak Odoo, oleh karena itu kelangsungan dan dokumentasinya tergantung dari dukungan komunitas. Meskipun gratis, menurut saya pribadi versi ini masih sangat handal dengan fitur yang super melimpah dan lebih dari cukup untuk meng-cover segala kebutuhan integrasi IT perusahaan skala kecil-menengah. Dengan lebih dari 280 modul (installer standar) anda bebas memilih dan mengimplementasi ERP anda sendiri.

Dalam versi ini, bagi anda para programmer, khususnya anda yang mendalami bahasa pemrograman Phyton + XML sangat terbuka juga untuk melakukan modifikasi fitur atau bahkan juga membuat modul sendiri jika dirasa modul yang sudah tersedia masih kurang lengkap. Dalam beberapa kasus yang sempat saya alami memang untuk perusahaan di Indonesia ketika mengimplementasi Odoo versi community akan ada hal-hal yang perlu dimodifikasi seperti print out design invoice, surat jalan dll; lalu juga pengaturan komisi untuk sales yang di luar standar; integrasi dengan absensi sidik jari dan lain sebagainya yang tentu saja membuka peluang bisnis jasa bagi para programmer untuk memodifikasi sekaligus penanaman modul baru.


SS Odoo Community


Ulasan di atas menjelaskan sebagian gambaran tentang OpenERP/Odoo, semoga berguna bagi para pembaca.

Pada tulisan selanjutnya tentang OpenERP, saya akan mengajak para pembaca masuk lebih dalam mengenai fitur Odoo dan saya juga akan sharing tips dan trik sesuai pengalaman saya menggunakan Odoo.

Salam











Selasa, 10 Mei 2016

Strategi Bisnis, Mengulik Blue Ocean Strategy

Dalam manajemen strategi, terdapat 2 istilah yang mungkin pernah atau bahkan sering didengar oleh kita; yaitu red ocean strategy & blue ocean stretegy. Sebelum kita masuk ke pembahasan judul, mari kita kupas sedikit terlebih dahulu mengenai red ocean strategy atau strategi samudera merah. Sesuai istilahnya, kata red atau merah menyimbolkan suatu hal yang panas, perang dan berdarah-darah. Tapi ini hanya ibarat, dalam hal bisnis, red ocean strategy merujuk pada strategi pemasaran yang melibatkan "perang" atau persaingan yang ketat dalam jenis bisnis yang sama dengan kompetitor. Red ocean strategy mungkin lebih umum kita jumpai di sekitar kita, seperti persaingan antara toko buah satu dengan yang lainnya  dimana masing masing dari mereka bertujuan untuk menggaet pembeli sebanyak banyaknya dengan metode pemasaran yang lebih tradisionil seperti persaingan harga atau promosi mulut ke mulut. Ciri khas dari red ocean strategy adalah para pelaku usaha menawarkan produk yang sama dengan metode pemasaran yang sama juga sehingga persaingan terlihat lebih panas karena sentuhan inovasi nyaris tidak terlihat di antara keduanya.

Sekarang saatnya mengupas topik utama, yaitu blue ocean strategy atau strategi samudera biru. Seperti istilahnya, kata biru merujuk pada suatu keadaan yang damai, atau bisa disimpulkan blue ocean strategy adalah strategi pemasaran bisnis yang menimalisir atau bahkan menghilangkan persaingan. Persaingan ini dapat diredam dengan menciptakan inovasi baru dalam pengembangan produk yang dijual sehingga produk memiliki nilai tersendiri di mata konsumen karena keunikannya atau beda dari yang lain. Di Indonesia, konsep blue ocean strategy belum lama diterapkan, dan mungkin akan terlihat seperti pionir atau pencipta terobosan baru. Bisa kita ambil contoh yang terdekat dan ada di negara kita sendiri seperti Go-jek. Pemasaran jasa ojek secara online mungkin sebelumnya tidak kita pikirkan, tapi ternyata Go-jek mampu menembus pasar jasa angkutan bahkan sempat sedikit mematikan jasa ojek pangkalan (walaupun sampai terjadi insiden antara mereka akibat persaingan baru-baru ini). Kemajuan teknologi yang membawa kita pada era gadget dengan segala kemudahan yang ditawarkan tentu memilih untuk menggunakan jasa ojek online ketimbang harus mencari-cari tukang ojek di sekitar kita. Mulai dari Inovasi pemasaran dengan cara online, seragam driver, metode perekrutan driver Go-jek, hingga sistem secara keseluruhan merupakan gebrakan baru yang mungkin memunculkan pengikut-pengikut di masa setelahnya.

Dari sini, bisa kita tilik lebih dalam apakah blue ocean masih mudah diterapkan? Dan apa saja hambatan-hambatannya?

Pertama, inovasi biasanya membutuhkan biaya yang besar. Innovation tend to be high-costly. Apalagi jika bisnis bergerak di bidang manufaktur dimana pengembangan dan riset produk baru membutuhkan sumber daya yang besar.

Kedua, jika tidak membutuhkan biaya besar, maka akan menuntut pelaku bisnis untuk sering memutar otaknya dan berpikir sekreatif mungkin dalam menciptakan ide-ide baru ketika pesaing sudah mulai bermunculan.

Ketiga, yang perlu di garis bawahi adalah blue ocean lama kelamaan akan menjadi red ocean jika inovasi terhenti. Ya, di awal memang akan menjadi pelopor dimana pesaing belum ada, tapi belakangan pasti akan ada yang mencoba meniru dan persaingan pun akan muncul jika si pelopor tidak mengimbanginya dengan menciptakan ide-ide baru yang berkelanjutan.

Keempat, bagi negara kita Indonesia, memberikan edukasi bagi pelaku bisnis maupun konsumen terhadap mindset inovasi adalah hal yang mungkin tidaklah mudah dilakukan dan tentu saja kembali ke poin pertama, high-costly. Merubah paradigma terhadap bisnis konvensional tentunya akan dipandang sebelah mata pada awalnya. Adanya pemikiran skeptis juga tidak bisa dihindari. Ketika pengimplementasi blue ocean menyerah di tengah jalan, maka dipastikan visi, target dan perencanaan di awal tidak akan terpenuhi. Sehingga dibutuhkan metode pemasaran yang masif dan berkesinambungan.

Kesimpulannya, blue ocean mungkin menawarkan strategi yang dapat membantu perusahaan untuk meraup profit lebih banyak, akan tetapi banyak hambatan yang membuat blue ocean sering gagal untuk diterapkan di perusahaan- perusahaan kecil hingga menengah, terutama di negara kita sendiri. Blue ocean membutuhkan pelaku bisnis hingga konsumen yang sudah teredukasi dengan baik atas prinsip inovasi. Selain itu, prinsip perlindungan negara bagi hak cipta atau paten juga mendukung penerapan blue ocean sehingga para plagiat - plagiat bisnis tidak dapat mencuri hasil karya sang pionir.

Salam.

Jumat, 06 Mei 2016

Enterprise Resources Planning (ERP) dalam Modernisasi Sistem Perusahaan

Sejarah perniagaan memperlihatkan bahwa era abad 19 merupakan abad dimana revolusi niaga berlangsung cepat dan dinamis seiring kemajuan teknologi. Mulai dari jual beli dengan sistem barter, atau tukar menukar sesama barang yang dibutuhkan pada saat itu. Kemudian orang mulai berfikir bahwa barter tidak memiliki parameter nilai yang baku dimana satu barang yang ditukarkan mungkin tidak senilai dengan barang yang diterima, hanya karena alasan "kebutuhan" dan "urgenitas" nilai barang itu menjadi tinggi. Dari dasar ini maka orang lalu menciptakan koin emas, perak, perunggu dan sebagainya. Prinsip nilai baku sudah dapat dipenuhi dari sistem setelah barter ini, akan tetapi muncul lagi permasalahan, bahwasanya kepraktisan dalam membawa maupun penyimpanan menjadi alasan terciptanya uang. Begitulah sekilas tentang sistem jual beli dari masa ke masa.

Dalam masa sekarang, suatu perusahaan adalah tempat usaha niaga dengan berbagai kompleksitasnya mulai dari inventori/persediaan, gudang, factory/pabrik, sampai dengan penjualan, dimana antara bagian satu dan lainnya harus saling menyatu dan juga saling memberi keuntungan dengan catatan peraturan perusahaan ditegakkan dengan baik. Tujuannya adalah memperoleh laba dan mengembangkan nilai aset perusahaan yang ujung-ujungnya juga meningkatkan nilai saham perusahaan

Dalam mengelola suatu perusahaan, selain kemampuan kepemimpinan dari owner atau manager juga dibutuhkan pembukuan yang rapi, terorganisir dan terstruktur, sehingga tiap detail kegiatan perusahaan dapat ter-record/terekam dengan baik yang diharapkan akan memudahkan manajemen dalam memperoleh informasi data yang akurat dan tentunya sangat penting dalam rangka pengambilan keputusan . Pembukuan secara manual bisa saja meng-cover hal-hal tersebut dalam tiap detailnya tetapi harap diingat bahwa kebutuhan SDM (karyawan) yang juga akan membengkak karena diperlukan petugas administratif khusu untuk tiap detail yang diinginkan manajemen, itu belum termasuk risiko human error pada karyawan yang bersangkutan dan juga dari penggunaan sarana konvensional seperti kertas/buku yang pasti mudah rusak, hilang dll, yang pada intinya akan memperbesar risiko kehilangan data pada perusahaan. 

Pada masa sekarang dimana efisiensi menjadi hal yang harus selalu diprioritaskan, tentu saja peristiwa kehilangan data menjadi persoalan yang sangat menghambat operasional perusahaan terlebih untuk jajaran manajemen. Untuk beberapa perusahaan dalam skala kecil-menengah, tiap-tiap bagian masih memiliki laporan data yang belum terorganisir dan terstandarisasi, untuk format laporan misalnya, bagian pembelian akan menyajikan data Akumulasi Purchase Order dan Delivery Order dalam satu bulan, sedangkan bagian gudang menyajikan mutasi barang masuk dan barang keluar dalam rentang mingguan, dalam hal ini tentu manager akan cukup kesulitan untuk menyatukan dan melakukan validasi data untuk kepentingan negosiasi tempo pembayaran dengan supplier sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Belajar dari pengalaman di atas, standarisasi dan integrasi pelaporan mutlak diperlukan jika perusahaan ingin terus selangkah di depan.

Dari ulasan di atas sudah diketahui bahwa kompleksitas perusahaan adalah tantangan nyata yang harus diambil oleh para pimpinan/manajemen suatu perusahaan, dan dari sinilah ERP mulai dikembangkan. ERP merupakan sistem informasi perencanaan dan pengelolaan segala sumber daya di dalam suatu perusahaan yang terkomputerisasi serta terintegrasi. ERP sendiri adalah perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi semua aliran informasi manajemen perusahaan seperti Financial Resources Management (manajemen keuangan), Human Resources Management (manajemen sumber daya manusia), Customer Relationship Management (manajemen pelanggan), Supply Chain Management (manajemen rantai pasok/logistik), dan Manufacturing Resources Planning (perencanaan manufaktur & produksi). Bisa dibilang ERP adalah "induk" dari semua manajemen sumber daya dimana semuanya berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan sistem ERP, para pelaku usaha seperti masuk ke babak baru sistem manajemen, seluruh informasi data perusahaan dari yang global hingga pada tingkat detail terkecil dapat disajikan di depan layar dengan tingkat keakuratan yang dapat dipertanggungjawabkan.

Saat ini, para raksasa pengembang ERP komersil sebagai contoh; SAP, Oracle, Microsoft semakin berlomba untuk membuat product ERP yang lebih..dan lebih lagi..
Di sisi lain dunia juga dimanjakan dengan hadirnya Opensource ERP yang tidak berbayar alias gratis dari Openbravo, Adempiere, Idempiere, Odoo dll. Para pengembang Opensource ERP ini tetap mendapat keuntungan dari layanan implementasi dan versi enterprise yang mereka kembangkan.

Nah, dengan perkembangan dunia usaha dan aplikasi ERP yang sangat cepat ini, pilihan ada pada masing-masing pribadi akankah kita terus memacu diri dengan belajar lebih, atau membiarkan lingkungan berkembang lebih cepat dari kita.

Salam.

Mengapa Aku (bukan penulis) Terlanjur Pintar...?

Yang harus lebih dahulu anda pahami adalah ini pertanyaan SERIUS... bukan bercanda, bukanmain-main... OK.

Lalu,
Adakah yang pernah merasakan? atau mungkin sedikit terlintas di benak? atau yang lebih parah, menyesali diri karena judul artikel di atas?

Ya... sebagian dari para pembaca pasti mengetahui makna rasa dari pertanyaan di atas, mungkinkah makna rasa itu sebuah penyesalan?

Lalu yang lebih unik lagi, mungkin banyak diantara pembaca yang tiba-tiba terbersit pertanyaan, mengapa pula ada pertanyaan seperti itu? Pintar kok disesali? Ada apa dengan penulisnya? dst...dst... yang pasti banyak diantara para pembaca mendahulukan naluri untuk bertanya balik dibandingkan naluri untuk mencoba menjawab pertanyaan "aneh-aneh" seperti ini. Itu adalah karakter manusiawi yang sering saya jumpai, tidak apa-apa... semua berhak bertanya, tapi tidak ada salahnya jika anda mencoba untuk menjawab terlebih dahulu pertanyaan di atas sebelum melanjutkan membaca, karena jika itu anda lakukan berarti anda merasa pintar atau minimal anda membayangkan berperan sebagai orang pintar... :D

Balik lagi ke makna rasa dari pertanyaan di atas, hampir semua sepakat jika ada rasa penyesalan dari pertanyaan di atas ya, mungkin lebih seperti keluhan seorang manusia dengan kawannya, atau ratapan seorang manusia dengan Tuhan-Nya, Ya.. sedikit diantara kita yang menyesal karena terlanjur pintar, jauh lebih banyak yang mengejar kepintaran karena menawarkan berbagai "kemudahan" dalam hidup.
Dalam koridor manusia pada umumnya,
Pintar adalah suatu kelebihan, dan kelebihan bagi banyak orang adalah kenikmatan,
Tentu saja nikmat karena akan ada banyak pujian dari orang lain yang se-persepsi (maksudnya persepsi bahwa pintar adalah suatu kelebihan), belum lagi kemudahan-kemudahan lain karena anda yang tumbuh sebagai pribadi pintar berpotensi menjadi "pembeda" dalam lingkungan kerja maupun lingkungan tempat tinggal anda, biasanya orang yang berpredikat pintar juga dilengkapi pengetahuan yang di atas rata-rata sehingga relatif lebih mudah dalam menemukan solusi yang pas untuk berbagai persoalan.

Nah, masalahnya... manusia tidak bisa menentang hukum alam yang menegaskan bahwa semua kenikmatan ada batasannya baik itu batas bawah, maupun juga batas atas. seperti halnya nikmat makan, minum, merokok, bermain... dll, itu semua ada batasannya.

Jika boleh dibandingkan dengan dengan ukuran kecerdasan (IQ) misalnya, sekali lagi ini hanya permisalan...bisa jadi batas kenikmatan IQ seorang manusia ada pada rentang nilai 120 - 180. di luar rentang itu tingkat kenikmatannya berkurang atau bahkan lenyap. Demikian juga dengan beberapa orang yang pernah saya temui, mereka (meskipun tergolong orang yang jadi panutan/teladan dalam hal pengetahuan) ternyata tidak selalu menikmati segala pengetahuan yang telah mereka miliki.

berikut beberapa keluhan yang mewakili judul artikel di atas,

Seandainya aku tak pernah bisa menebak bahwa tahun ini saudaraku berpotensi punya penyakit serius.

Seandainya aku tak usah tahu bencana apa yang mungkin akan terjadi.

Seandainya aku tak terlalu pintar, akan ada lebih banyak simpati daripada tuntutan tanggung jawab.

dan saya masih yakin banyak lagi keluhan serupa di luar sana...

Di balik kekuatan yang besar, ada tanggung jawab dan beban yang juga besar.

Kamis, 05 Mei 2016

Berbagai Masalah

Seperti judul di atas...

Kita semua HARUS atau dengan kata lain WAJIB menentang berbagai masalah untuk bisa meneruskan kehidupan, seperti halnya kita semua harus menentang rasa lapar dengan makan misalnya, menentang rasa haus dengan minum, menentang lelah dengan istirahat, menentang rindu dengan bertemu, menentang gelisah dengan pasrah dan segala bentuk penentangan-penentangan lain yang setiap hari wajib kita lakukan untuk dapat meneruskan kehidupan dengan baik dan seimbang.

MASALAH yang lalu timbul adalah saat ini adalah... ternyata hampir semua masalah bisa ditentang dengan uang... ya, betul sekali...,  uang adalah alat penentang terbaik (setidaknya menurut survey kecil-kecilan) untuk 80% permasalahan manusia, bahkan sisanya yang 20% sebenarnya juga bisa diselesaikan dengan uang tapi mungkin untuk menghormati naluri kemanusiaan, para responden mengklaim bahwa masalah hati, perasaan... dsb alat penentangnya berupa suatu perasaan terdalam dari seorang manusia misalnya kepedulian, cinta, sayang... dll.

Nah, dari masalah yang ada pada paragraf ke-dua (yaitu permasalahan yang timbul karena semua masalah bisa ditentang dengan uang, sampai disini harap dipahami betul...) tentunya juga harus ada alat penentangnya kan?, nah disinilah kita semua harus membayangkan terlebih dahulu bentuk kehidupan ribuan tahun yang lalu dimana belum ada uang sebagai alat pembayaran sehingga sudah pasti pada waktu itu, masalah-masalah di kehidupan punya penentang yang lebih variatif selain hanya uang...uang...dan uang. Bila anda benar-benar mencoba membayangkannya, anda akan tahu apa saja yang dapat mengalahkan uang? atau mungkin siapa saja yang dapat mengalahkan uang?